Senja yang indah, bukan?
Ketika awan hitam mendadak tergantikan oleh merahnya langit
Ketika rintik air hujan berubah menjadi semburah cahaya emas di ufuk barat
Ketika dingin menusuk tulang berpilin, berubah menjadi sebuah kehangatan sunset yang menawan
Ketika suara sayap hewan malam mulai bergetar menyambut petang
Ketika cahaya hijau kunang-kunang mulai bergemerlapan
Ketika satu-dua bintang mulai bermunculan, menciptakan gugusan berlian di angkasa
Lalu, dimana letak kecelaan Tuhan?
Bukankah hidup ini sudah cukup indah?
Lalu, mengapa masih ada saja yang terkungkung oleh senyapnya hati menanti cinta yang semu?
Lalu, mengapa masih ada penderitaan di atas kehidupan yang seharusnya indah ini?
Entahlah, terkadang seseorang memang memiliki alasan untuk apa mereka menderita, untuk apa mereka menanti sesuatu yang semu.
Barangkali untuk sebuah kebijaksaan hidup saat usia senja mereka nanti.
Comments
Post a Comment